Tuesday, November 5, 2013

MESIN BUBUT CNC DAN MESIN FRAIS MILLING CNC


Mesin Bubut CNC
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu
1.           Mesin Bubut CNC Training Unit ( CNC TU)
2.           Mesin Bubut CNC Production Unit ( CNC PU)
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalahpenggunaannya dilapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS ( External Programing System). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi missal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan asesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal dan sebagainya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
                                                   Mesin Frais/Milling CNC







Pada prinsipnya, cara kerja mesin  CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui program yang disebut G-Code.
Komputer ini merupakan komponen yang sangat penting dan sangat vital dalam sistem kontrol numerik. Komputer dapat memecahkan persamaan-persamaan matematika dan pekerjaan yang sulit dalam waktu singkat. Selain itu sebuah komputer dapat dengan mudah memahami bentuk dan ukuran benda kerja, fungsi kontrol dari mesin dan operasi pengerjaannya.
Keuntungan penggunaan mesin CNC antara lain adalah :
·         Kemampuan mengulang
Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
·         Keserbagunaan
Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-macam kontur sesuai dengan kebutuhan.
·         Kemampuan kerja
Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.
Adalah penting bahwa prinsip memotong logam dipahami dengan baik agar dapat diterapkan secara ekonomis. Prinsip yang digunakan adalah operasi semacam ini seperti membubut, menyerut, memfris dan menggurdi, seperti juga proses yang lain dilakukan mesin perkakas.
Pilihan dari perkakas, kecepatan dan hantaran yang sesuai adalah dikopromikan, karena makin cepat mesin dioperasikan akan makin tinggi efisiensi dari operator dan mesin.
Perkakas Pemotong Logam
·         Bentuk yang paling sederhana dari perkakas pemotong adalah pahat mata tunggal seperti yang digunakan dalam pengerjaan mesin bubut dan pengetam, pahat pemotong mata jamak hanyalah dua atau lebih pahat mata tunggal yang diatur bersama sebagai suatu unit. Pahat pemotong fris dan pembesar lubang adalah contoh yang baik.
Gaya Potong
·         Dalam menganalisa proses pemotongan, dianggap bahwa serpihan disobek dari benda kerja dengan gerakan menggeser melintang bidang AB
·         Gaya geser dan sudut bidang geser dipengaruhi oleh gaya gesek dari serpihan terhadap permukaan pahat. Selanjutnya gaya gesek tergantung pada sejumlah factor, termasuk kehalusan dan ketajaman pahat, bahan pahat, kecepatan potong dan bentuk pahat.
·         Suatu gaya gesek yang besar menghasilkan serpihan tebal yang mempunyai sudut geser kecil, sedangkan kebalikannya terjadi kalau gaya geseknya rendah.
·         Gaya,-gaya yang bekerja pada perkakas yaitu gaya longitudinal, tangensial dan radial.
Gaya pada perkakas pemotong untuk setiap bahan tertentu tergantung pada sejumlah pertimbangan :
-        Gaya perkakas tidak berubah secara berearti dengan perubahan dalam kecepatan memotong
-        Makin besar hantaran perkakas makin besar gayanya
-        Makin dalam pemotongan, makin besar gayanya
-        Gaya tangensial meningkat dengan membesarnya serpihan
-        Gaya longitudinal menurun kalau jari-jari ujung dibuat lebih besar atau kalau sudut tepi pemotongan sisi diperbesar.
-        Gaya tangensial dikurangi kalau sudut garuk belakang dinaikkan sekitar 1% tiap derajat.
-        Menggunakan media pendingin agak menurunkan gaya pada perkakas, tetapi sangat meningkat umur perkakas.
Bentuk Dan Sudut Pahat
Untuk memahami gerakan memotong dari pahat mata tunggal yang dipakai pada mesin  bubut (gambar ..)
üSudut pengaman samping, antara sisi perkakas dengan benda kerja adalah untuk mencegah penggesekkan perkakas.sudutnya kecil biasanya 6 sampai 8 derajat untuk bahan umumnya.
üSudut garuk sisi, bervariasi dengan sudut potong, sedangkan sudut potong tergantung pada bahan yang dimesin.
üSudut garuk belakang, diperoleh dengan cara menggerinda, kalau pahat pemotong didukung dalam keadaan horizontal.
üRuang bebas ujung, diperlukan untuk untuk mencegah penggesekkan pada sisi pahat.
Kemampu Mesinan (Machinability)
Kemampu mesinan atau kemudahan suatu bahan untuk dipotong (machinability) sangat dipengaruhi oleh jenis dan bentuk pahat yang digunakan.
Pengujian kemampu mesinan harus diadakan dalam kondisi standar kalau hasilnya ingin dapat diperbandingkan. Pengujian semacam itu menunjukkan tahanan bahan yang akan dipotong, dan hasilnya ditentukan oleh komposisi, kekerasan ,ukuran butiran, struktur mikro, karakteristik pengerasan kerja dan ukurannya.
Kecepatan Potong dan Hantaran
Kecepatan potong dinyatakan dalam meter tiap menit dan pada mesin bubut merupakan kecepatan permukaan atau kecepatan benda kerja melintasi alat pemotong :
CS = πDN/ 1000
Dengan  CS = kecepatan potong, meter tiap menit
 Π = 3,1416
D  = diameter, millimeter
N = Kecepatan putar, putaran tiap menit
Hantaran (feed) menunjukkan kecepatan dari pahat pemotong atau roda gerinda maju sepanjang atau kedalam permukaan benda kerja.

Tuesday, October 8, 2013

SEJARAH ANDROID

hai guys ktmu lagi ni , kali ini saya akan menginformasukan tentang sejarah ANDROID .
cusss baca smbil macit!!


Android ( /ˈæn.drɔɪd/; AN-droyd) adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.[11] Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.[12] Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler.[13] Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.[14]
Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache.[11] Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java.[15] Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android.[16][17] Sebuah survey pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi seluler.[18]
Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia,[19] mengalahkan Symbian pada tahun 2010.[20] Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal.[21] Akibatnya, meskipun pada awalnya sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet, Android juga dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsol permainan, kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.[22]
Android menguasai pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013.[23] Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda dengan beragam versi.[24] Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi.[25][26] Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play.

gambatnya menyusul  aja,, hahaha